Kalau kamu pernah bilang, "Main Mobile Legend cuma buat have fun," maka kemungkinan besar rank kamu mentok di Elite. Sebab di dunia nyata, dan terutama di Land of Dawn, have fun itu hanya bisa didapat kalau kamu sudah melewati malam-malam panjang di tier Epic ke atas. Tempat di mana emosi dan logika dipertaruhkan, dan jari-jarimu lebih banyak gerak daripada hatimu waktu nembak gebetan.
Mari kita bahas satu per satu urutan rank ml. Biar kamu tahu, seberapa berat beban hidup yang sedang kamu pikul saat main.
1. Warrior, Tempat Bayi-Bayi Berenang di Kolam Tanpa Ikan Paus
Warrior itu tempatnya orang-orang baru. Rank ini adalah tempat main paling damai sedunia, bahkan lebih damai dari dunia persilatan setelah pendekar tua pensiun. Di sini kamu bisa pakai Layla sampai akhir match tanpa ada yang marah. Orang-orang di Warrior belum ngerti makro, mikro, apalagi rotasi. Mereka cuma ngerti: “Kill musuh, hancurkan turret, menang.”
Tapi jangan salah, dari sinilah mental tempur mulai diasah. Di Warrior, kamu belajar bahwa kadang kita harus menang bukan karena hebat, tapi karena musuh lebih bego.
2. Elite, Mulai Banyak Drama, Tapi Masih Bisa Main Pakai Franco Full Damage
Masuk Elite itu seperti anak-anak baru yang mulai ikut OSIS. Kamu mulai ngerti sedikit-sedikit soal draft pick, mulai tahu bahwa pick tank itu penting. Tapi jangan harap semua orang ngerti. Di Elite, kamu akan sering jumpa orang pick 3 marksman sekaligus, lalu protes, "Santai aja bro, kita fun."
Kalau kamu sudah capek lihat orang main egois, berarti kamu sudah siap naik ke tier berikutnya.
3. Master, Saat Kamu Mulai Nyalahin Temen Sendiri, Tapi Masih Belum Sadar Kamu Juga Salah
Di Master, kamu mulai kenal kata-kata seperti “feeder”, “troll”, “AFK”, dan “noob”. Ini adalah titik di mana game jadi lebih emosional. Di tier ini juga biasanya kamu mulai pakai hero yang beneran bisa ngangkat tim, entah itu assassin, fighter, atau mage dengan skill yang bisa teamfight.
Masalahnya, di tier ini juga banyak orang yang merasa sok pro. Baru bisa triple kill aja udah ngetik “EZ”, padahal turret sendiri belum dijaga.
4. Grand Master, Welcome to the Jungle, Bro
Kalau kamu sudah masuk GM, selamat, kamu sudah menyentuh kasta menengah ke atas. Tapi jangan senang dulu. GM adalah tempat di mana mimpi indah bisa berubah jadi mimpi buruk dalam waktu 3 menit.
Di sini kamu mulai ketemu musuh yang jago ngerotasi, jungler yang bisa farming sambil narik buff musuh, dan tank yang beneran tahu kapan harus open war. Tapi kamu juga tetap bisa ketemu tim yang ban Zilong dan pick Eudora barengan. Chaos? Jelas.
5. Epic
Selamat datang di Epic, tempat di mana draft pick jadi penentu utama menang kalah. Ini juga tempat di mana orang debat lebih banyak daripada main. Mau kamu first pick pun, tetap aja dituduh “gak ngerti meta”.
Epic adalah ujian kesabaran. Satu-satunya hal lebih susah dari menang di Epic adalah berharap semua orang mau isi role yang benar. Tapi ya, perjuanganmu dimulai di sini.
6. Legend
Di Legend, semua serba cepat. Gak ada waktu buat ngelamun. Sekali kamu blunder, langsung dibantai. Tapi justru di sini, kamu akan ketemu banyak player yang ngerti cara kerja tim. Mereka ngerti kapan harus mundur, kapan harus push. Tapi ya masih ada juga yang main kayak Epic.
Di sini, kamu harus belajar hal paling penting dalam ML, yaitu komunikasi dan adaptasi.
7. Mythic, Elitnya Elit, Tapi Masih Bisa Ketemu Tukang Troll
Masuk Mythic artinya kamu sudah diakui sebagai veteran. Tapi jangan kira ini surganya gamer. Di Mythic, tekanan makin tinggi. Setiap keputusan bisa menentukan win atau lose. Musuhnya jago-jago, tapi tim sendiri kadang masih iseng pick Hanabi pas lawan tim full counter.
Tapi Mythic tetap jadi impian karena dari sinilah nama kamu bisa mulai terdaftar di leaderboard lokal. Minimal bisa pamer ke temen kos.
8. Mythic Immortal
Kalau kamu sampai di sini, berarti kamu sudah bukan manusia biasa. Kamu adalah makhluk dengan refleks dan insting tajam, seperti elang yang bisa main game.
Tapi jangan pikir ini akhir segalanya. Justru inilah titik di mana kamu gak boleh lengah. Satu match jelek bisa bikin kamu turun jauh. Tapi ya, kamu juga bebas sombong, karena di antara 100 juta lebih pemain ML, cuma sedikit yang bisa nyampe sini.
Dari Warrior ke Mythic Immortal, kamu bukan cuma naik angka, tapi naik kelas. Kamu belajar kerja sama, belajar sabar, belajar kapan harus marah dan kapan harus memaafkan, meski kadang susah.
Dan yang paling penting, kamu belajar bahwa main game kompetitif itu bukan soal menang doang, tapi soal gimana kamu tetap waras ketika satu tim pick marksman semua.