Menyusui adalah pengalaman yang sangat berharga dan penuh tantangan bagi ibu dan bayi. Air Susu Ibu (ASI) bukan hanya merupakan sumber gizi utama bagi bayi, tetapi juga mengandung antibodi yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil. Namun, tidak jarang para ibu menghadapi berbagai masalah selama masa menyusui, salah satunya adalah ASI yang tersumbat. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit, bahkan bisa menghambat proses menyusui itu sendiri.
Sebagian besar ibu menyusui mengalami ASI tersumbat setidaknya sekali selama periode menyusui. Kondisi ini terjadi ketika saluran ASI mengalami penyumbatan, sehingga aliran ASI menjadi tidak lancar. Penyumbatan ini bisa menyebabkan benjolan keras yang menyakitkan di payudara, serta membuat payudara terasa penuh dan bengkak. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat berkembang menjadi mastitis, yaitu infeksi jaringan payudara yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Penting bagi para ibu untuk mengenali tanda-tanda awal dari ASI tersumbat dan mencari cara untuk mengatasinya agar tetap bisa memberikan ASI secara optimal kepada bayi. Mengetahui penyebab dan cara mengatasi ASI tersumbat juga dapat membantu para ibu menyusui menghindari masalah ini di masa mendatang. Salah satu cara untuk menjaga kelancaran produksi ASI adalah dengan mengonsumsi makanan yang tepat, termasuk buah pelancar ASI yang kaya akan nutrisi penting.
Penyebab ASI Tersumbat
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ASI tersumbat. Salah satunya adalah posisi menyusui yang kurang tepat. Posisi yang tidak nyaman atau salah dapat membuat bayi tidak bisa menghisap ASI dengan maksimal, sehingga saluran ASI tidak terkuras dengan baik dan akhirnya tersumbat. Posisi menyusui yang salah bukan hanya menyebabkan ASI tersumbat, tetapi juga dapat membuat bayi tidak nyaman dan sulit mendapatkan ASI yang cukup.
Selain itu, frekuensi menyusui yang tidak teratur juga bisa menjadi penyebab ASI tersumbat. Misalnya, ketika ibu melewatkan jadwal menyusui atau memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, produksi ASI bisa meningkat dan menyebabkan penumpukan di saluran ASI. Begitu juga dengan penggunaan bra yang terlalu ketat, yang bisa menekan payudara dan menghambat aliran ASI.
Faktor lainnya termasuk stres dan kelelahan yang dialami ibu menyusui. Stres dapat mempengaruhi hormon yang berperan dalam produksi ASI, sementara kelelahan dapat membuat ibu kesulitan menyusui dengan frekuensi yang cukup. Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga bisa berdampak negatif pada produksi ASI dan kesehatan ibu secara keseluruhan.
Cara Mengatasi ASI Tersumbat
Untuk mengatasi ASI tersumbat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan untuk menyusui secara teratur dan tidak melewatkan jadwal menyusui. Jika bayi tidak dapat mengosongkan payudara, ibu bisa memompa ASI secara manual atau menggunakan pompa ASI untuk memastikan saluran ASI tetap lancar.
Memperbaiki posisi menyusui juga sangat penting. Menyesuaikan posisi menyusui agar sesuai dengan kenyamanan ibu dan bayi dapat membantu mencegah penyumbatan ASI. Ibu sebaiknya memperhatikan isapan bayi dan memastikan mulut bayi menutupi seluruh areola payudara untuk memaksimalkan aliran ASI. Cobalah beberapa posisi berbeda hingga menemukan yang paling cocok dan nyaman bagi ibu dan bayi.
Posisi cradle hold, cross-cradle hold, football hold, dan lying down position adalah beberapa posisi yang dapat dicoba oleh ibu menyusui. Dalam posisi cradle hold, bayi diletakkan di lengan ibu yang sama dengan payudara yang digunakan, sementara cross-cradle hold menggunakan lengan berlawanan untuk mendukung kepala bayi. Posisi football hold sangat membantu bagi ibu yang melahirkan secara sesar karena tidak menekan area perut, dan lying down position sangat berguna untuk sesi menyusui malam hari.
Mengompres payudara dengan handuk hangat atau mandi air hangat sebelum menyusui dapat membantu melancarkan aliran ASI. Pijat lembut area payudara yang terasa keras dengan gerakan memutar juga bisa membantu mengurangi penyumbatan. Jika rasa sakit dan benjolan tidak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Buah Pelancar ASI
Selain cara-cara di atas, konsumsi buah pelancar ASI dapat membantu menjaga kelancaran produksi ASI. Buah-buahan kaya nutrisi seperti pepaya, jeruk, dan alpukat dikenal mampu meningkatkan produksi ASI. Pepaya mengandung vitamin C dan enzim papain yang membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan produksi ASI. Jeruk kaya akan vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan ibu dan bayi. Sementara itu, alpukat mengandung lemak sehat dan vitamin E yang bermanfaat bagi kualitas ASI.
Mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan ini secara teratur dapat membantu ibu menyusui mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi ASI dengan optimal.
Namun tak sedikit ibu ibu yang kurang suka dengan beberapa buah pelancar asi di atas. Entah itu karena rasanya atau karena alasan lain seperti alergi dengan buah tertentu dan lain sebagainya.
Untuk mereka yang mengalami masalah tersebut sebenarnya ada solusi yang sangat praktis dari Sido muncul yakni suprasi. Suprasi sendiri merupakan herbal yang terbuat dari ekstrak daun katuk yang selama bertahun tahun dipercaya mampu memperlancar ASI. Kandungan 300 mg ekstrak daun katuk pada suprasi tentu bisa menggantikan fungsi dari berbagai buah pelancar asi yang telah disebutkan di atas.
Tak hanya mengandung ekstrak daun katuk saja, suprasi juga memiliki kandungan vitamin B12 yang sangat berguna untuk meningkatkan energi tubuh ibu yang sedang menyusui serta memperbanyak produksi susu.
Karena berbentuk kapsul cara penggunaan dari suprasi ini juga sangatlah mudah. Ibu yang sedang menyusui dapat mengkonsumsi suprasi 3x1 kapsul per hari. Tentu saja untuk hasil optimal selain minum suprasi juga harus diimbangi dengan diet gizi seimbang sesuai kebutuhan ibu yang sedang menyusui.